Peran Syu’abul Iman Dalam Menata Kehidupan
Iman
merupakan hal pokok dalam akidah Islam. Seorang
muslim hendaknya memiliki keyakinan yang tinggi akan enam rukun iman, yang
terdiri dari iman keada Allah Swt., iman kepada Malaikat, iman kepada
kitab-kitab Allah Swt. iman nabi dan rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qadar. Selain enam rukun
iman, ada cabang-cabang iman yang perlu
diketahui .
Pengertian
dan dalil syu’abul Iman
1.
Pengertian
syu’abul iman.
Syu’abul iman artinya cabang-cabang iman dan meliputi ajaran yang harus diamalkan, diantaranya
ajaran tentang keimanan, ibadah dan akhlak. Zulfa Mazidah menjelaskan
nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam syu’abul iman dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a.
Nilai-nilai
pendidikan yang berhubungan dengan Allah Swt. dan Rasul-Nya
Adapun
nilai-nilai pendidikan yang berhubungan dengan Allah dan rasul-Nya adalah
sebagai berikut:
1.
Iman
kepada Allah Swt.
2.
Iman
kepada nabi dan rasul Allah Swt.
3.
Mencintai
Allah Swt.
4.
Memiliki
perasaan takut akan azab Allah Swt.
5.
Berharap
rahmat Allah Swt.
6.
Berserah
diri kepada Allah Swt.
b.
Nilai-nilai
pendidikan yang berhubungan dengan manusia
Adapun
nilai-nilai pendidikan yang berhubungan dengan manusia adalah sebagai berikut:
1.
Bersikap
baik dalam kehidupan sehari-hari
2.
Berusaha
agar tidak menimbulkan rasa sakit hati pada orang lain
3.
Patuh
terhadap pemerintah
4.
Menerapkan
hukum Allah Swt. dengan adil dan tidak
berbuat zalim
5.
Saling
membantu dalam hal kebaikan
6.
Taat
dan patuh kepada orang tua
7.
Mempererat
tali silaturrahmi dengan sesama
8.
Hormat
kepada orang yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda
9.
Berbuat
baik kepada tetangga dan tamu
10.
Tidak
membicarakan kejelekan orang lain
c.
Nilai-nilai
pendidikan yang berhubungan dengan diri sendiri
Adapun
nilai-nilai pendidikan yang berhubungan dengan diri sendiri adalah sebagai
berikut:
1.
Berhati-hati
dalam berkata
2.
Menjaga
farji (kemaluan)
3.
Menjaga
kehalalan makanan dan minuman yang masuk
ke dalam tubuh
4.
Memelihara
diri dari harta yang haram, misalnya hasil riba
5.
Tidak
memakai pakaian, hiasan, dan tempat atau wadah
yang dilarang
6.
Menahan
diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh syari’at Islam
2.
Dalil
Syu’abul Iman
Dalil mengenai cabang-cabangnya iman salah satunya ada dalam hadis
yang diriwayatkan oleh iman Muslim berikut ini:
Dari Abu Hurairah R.A. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Iman
memiliki tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan atau enam puluh tiga
sampai enam puluh sembilan cabang, dan yang paling tinggi adalah kalimat la’
ilaha illallah, sedang yang paling
rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, Malu adalah bagian dari iman.”
(HR. Iman Muslim)
Melalui
hadis di atas dapat diambil hikmah yang bisa kita ambil bahwa sebagai makhluk
yang dikarunia akal dan memiliki keyakinan, manusia harus berpedoman pada
ajaran keimanan (akidah), ibadah, dan akhlak. Ajaran-ajaran tersebut merupakan
ajaran yang harus diamalkan manusia.
Selanjutnya sebagai
bentuk perwujudan hasil belajar siswa dalam memahami materi pembelajaran di
atas, silahkan dikerjakan tugas mandiri berikut
ini:
Bacalah
terjemahan hadis berikut.
Abdullah
bin Mas’ud R.A. berkata, “Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa
dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang
singgah di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya,” (H.R. Bukhari, dan Muslim)
1. 1. Tuliskan
isi dan kandungan hadis tersebut
kemudian refleksikan ke dalam diri anda.
2. 2. Tuliskan
perilaku yang dapat mencerminkan hadis tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
3. 3. Kirimkan
hasil tugasnya ke google classroomnya.
Selamat mengerjakan!
Comments
Post a Comment