Tingkatkan Literasi, Kader LTN NU Kota Denpasar Ikuti
Pelatihan Jurnalistik
MEDIA NU – Media informasi berkembang begitu cepat dan
pesat. Ditandai menjamurnya platform digital dengan varian konten yang
memanjakan mata. Terlebih peningkatan pendapatan masyarakat tidak saja
mengedepankan penghasilan dari pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik, cukup
dengan menguasai media informasi atau media sosial kita bisa mendapatkan
income.
Lembaga Ta’lif wan Nasr (LTN) NU Kota Denpasar yang
berfokus mengembangkan literasi penulisan, penerjemahan , penerbitan buku dan
kitab serta media informasi saat ini mencoba menawarkan informasi yang berfokus
pada konten ke-Islaman yang bernafaskan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah an
Nahdliyah.
Menjawab tantangan tersebut, para awak redaksi Media NU dibawah payung LTN NU
Kota Denpasar mengikuti pelatihan jurnalistik di Sekretariat PCNU Denpasar,
Sabtu 5 Juni 2021.
Menghadirkan wartawan senior Jawa Pos Radar Bali, M
Ridwan. Kapasitas keilmuan yang didukung oleh pengalaman selama 20 tahun nyata
mampu memberikan banyak ilmu baru bagi kader-kader pengurus guna
mengakeselerasi media digital yang dimiliki.
“Kita harus yakin akan pilihan sebagai seorang
jurnalis. Sebab dari pegiat pers inilah nantinya bisa menghadirkan
informasi-informasi baru yang dapat dikonsumsi oleh publik. Kita belajar dan
bergerak menjadi media professional,” tandas Ridwan.
Materi yang diberikan seputar dasar-dasar ilmu jurnalistik dan anatomi berita.
Ini menurutnya penting sebagai bekal awak LTN NU Denpasar ketika melakukan
peliputan di lapangan maupun membuat artikel timeless.
Antusiasme peserta jelas sangat tinggi ketika proses diskusi berlangsung. Salah
satunya yaitu Syafi’i yang menanyakan seputar kelayakan sebuah informasi ketika
judul berita yang disajikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Adanya dialog yang antraktif antara
penyaji dengan peserta pelatihan menunjukkan bahwa kader jurnalis yang lahir
dari rahim Nahdlatul Ulama di Kota Denpasar layak dan patut untuk
diperhitungkan, terlebih upaya syi’ar di pulau Bali jelas membutuhkan modal
keilmuan yang mumpuni. (khazin, media NU Denpasar)
Comments
Post a Comment