Materi PAI Kelas VII Tentang Ketentuan-ketentuan Sujud Syukur, Sujud Sahwi dan Sujud Tilawah

 


    Taat dan patuh terhadap segala bentuk perintah Allah Swt. merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam, dan kewajiban pula untuk bisa menjauhi dan meninggalkan segala yang menjadi larangan-Nya.

Selain kewajiban yang tercantum dalam lima rukun Islam baik membaca dua kalimat syahadat, mengerjakan salat,  melaksanakan puasa, membayar zakat dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah apabila mampu, ada suatu perintah yang juga harus dilaksanakan bagi umat Islam berupa sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah.

A.    Sujud syukur



Dalam pengertiannya sujud syukur adalah sujud yang dilakukan ketika menerima kabar gembira,mendapatkan nikmat, atau terhindar dari bencana. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah Saw. “Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi Saw. ketika mendapatkan sesuatu yang menggembirakan atau kabar suka maka beliau bersujud sebagai rasa syukur kepada Allah Swt.” (H.R. Abu Dawud dan at-Tirmizi)

Hukum sujud syukur adalah sunah sedangkan syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan sujud syukur adalah suci dari hadas dan najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat. Dalam pelaksanaan sujud syukur adalah sebagai berikut:

1.      Berniat untuk sujud syukur

2.      Membaca takbir (Allahu akbar)

3.      Sujud dengan membaca bacaan sujud tilawah, atau bacaan sujud salat biasa.

4.      Salam

Dengan senantiasa melaksanakan sujud syukur, maka akan memberikan mamfaat yang sangat positif. Diantaranya:

1.      Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah Swt.

2.      Terhindar dari sifat sombong

3.      Menambah nikmat Allah Swt.

4.      Di akhirat kelak akan diberikan tempat yang istimewa

B.     Sujud Tilawah



Secara bahasa, tilawah artinya bacaan. Sedangkan pengertian secara istilah, tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang membaca ayat sajadah, baik di dalam salat maupun di luar salat.

Adapun ayat-ayat yang menjadi sebab-sebab dilakukannya sujud tilawah, diantaranya:

1.      Akhir surah al-A’raf ayat 206

2.      Surah ar-Ra’d ayat 15

3.      Surah an-Nahl ayat 49

4.      Surah al-Isra ayat 109

5.      Surah Maryam ayat 58

6.      Surah al-Hajj ayat 18

7.      Surah al-Hajj ayat 77

8.      Surah al-Furqan ayat 60

9.      Surah an-Naml ayat 26

10.  Surah as-Sajadah ayat 15

11.  Surah Sad ayat 24

12.  Surah Fusilat ayat 38

13.  Akhir surah an-Najm ayat 62

14.  Surah al-Insyiqaq ayat 21 dan

15.  Akhir surah al-Alaq ayat 19.

Hukum bagi yang melaksanakan sujud tilawah adalah sunah. Sedangkan syarat yang harus dipenuhi adalah

1.      Suci dari hadas dan najis

2.      Menutup aurat

3.      Menghadap kiblat

4.      Menemukan ayat sajdah.

Adapun cara dala melaksanakan sujud tilawah adalah sebagai berikut:

1.      Berniat untuk sujud tilawah

2.      Membaca takbir (Allahu akbar)

3.      Sujud satu kali sambil membaca

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ

Sajada wajhii lilladzi khalaqahu, wa shaw-warahu, wa syaqqa sam’ahu, wa basharahu, bihaulihi waquw-watihi.

Artinya:“Wajahku sujud kepada penciptanya, yang telah membentuknya, memberinya pendengaran dan penglihatan, dengan daya dan upaya Nya.” (H.R. at-Tirmizi)

4.      Membaca salam sesudah duduk. Jika sujud tilawah dilaksanakan pada waktu salat, tidak ditutup dengan salam, tetapi melanjutkan salat sampai selesai.

Apabila selalu istiqamah melaksanakan sujud tilawah, maka akan memperoleh manfaat:

1.      Setan tidak berani mendekati kita

2.      Dapat menghayati bacaan dan makna Al-Qur’an yang sedang dibaca

3.      Mendekatkan diri kita kepada Allah Swt.

 

C.    Sujud Sahwi





Secara bahasa, sahwi berasal dari bahasa Arab yang artinya lupa. Secara istilah sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang mengalami lupa dan ragu-ragu dalam melaksanakan salat.

Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sesudah tasyahud (tahiyat) akhir dan dilakukan sebelum salam.   Hukum meksanakannya adalah sunah.

Selanjutnya hal-hal yang menjadi alasan pelaksanaan sujud sahwi antara lain lupa atau tertinggal salah satu rukun dalam salat, seperti rukuk, iktidal, atau sujud, lupa atau ragu jumlah rakaat, lupa melakukan tasyahud awal, serta kekurangan atau kelebihan rakaat dalam salat.

Adapun pelaksanaan sujud sahwi adalah sebagai berikut:

a.       Bersujud selesai membaca tahiyat akhir sebelum salam

b.      Bacalah bacaan sujud sahwi beriku ini:

 

  سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا 

Subhana man laa yanaamu walaa yashu.

Artinya, “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

 

c.   Bangun dari sujud dengan membaca bacaan yang sama dengan  bacaan ketika duduk di antara dua sujud dalam salat

d.  Sujud kembali dengan bacaan yang sama dengan sujud pertama

e.   Selesai  sujud sahwi dilanjutkan salam

Adapun manfaat melaksanakan sujud sahwi yaitu:

1.      Mengajarkan manusia untuk meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan

2.      Mau memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain.

 

Semoga bermanfaat!





 

Comments

Popular posts from this blog

Peran Syu’abul Iman Dalam Menata Kehidupan

Materi PAI Kelas VII tentang Hukum Bacaan Gunnah Dalam Q.S. al-Anbiya’/21: 30 dan Q.S. al-A’raf/7: 54

Materi PAI Kelas XI tentang Konsep Dasar Khutbah, Tabligh dan Dakwah