Posts

Materi PAI Kelas X Tentang Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia

Image
  Proses masuknya Islam di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi yang dilakukan oleh para ulama sebagai tokoh sentral dalam proses penyebaran Islam. Pada masa awal penyebarannya, jauh sebelum adanya wali songo terdapat beberapa ulama yang ikut berperan aktif, diantaranya: 1.       Syekh Jumadil Qubro Syekh Jumadil  Qubro  merupakan nenek moyang dari wali songo yang menyebarkan Islam di Jawa. Beliau dilahirkan pada tahun 1349 M (Pertengahan abad ke-14) dengan nama Syekh Jamaluddin Al-Husain Al-Husain Al-Akbar di Samarkand, Uzbekistan. Dalam proses dakwahnya, Syekh Jumadil  Qubro  terbagi dalam dua periode, yaitu: Periode pertama; Syekh Jumadil Qubro menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi dengan berdagang di lingkungan kerajaan Majapahit. Periode kedua; Syekh Jumadil Qubro berusaha mendekati para bangsawan dan penguasa untuk menngenalkan agama Islam. Beliau diminta oleh Dewi Dwarawati untuk menenangkan hati Prabu Brawijaya dan keluarganya hingga mendatangkan Sayyid Ali

Materi PAI Kelas VII tentang Kandungan Q.S. Al-Anbiya’/21:30 dan Q.S. Al-A’raf/7:54

Image
  Sebelumnya telah dipelajari tentang ilmu tajwid dalam hukum bacaan Gunnah, pada pembelajaran kali ini difokuskan tentang memahami kandungan surat Al-Anbiya’ ayat 30 dan surat Al-A’raf ayat 54. Dimulai dari surat Al-Anbiya berikut ini: أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ كَانَتَا رَتۡقٗا فَفَتَقۡنَٰهُمَاۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَيۡءٍ حَيٍّۚ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ ٣٠ Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman (Q.S.  al-Anbiya’/21:30 ) Melalui ayat di atas, kita sebagai umat Islam dapat mengambil pelajaran tentang sikap orang kafir yang dibutakan oleh sikap egois mereka terhadap apa yang diyakini dan melupakan jernihnya akal fikiran dalam membaca tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Ayat di atas terdapat beberapa kandunga

Materi PAI Kelas XII Tentang Pengertian, Tujuan dan Hukum Dalam Pernikahan

Image
  Pernikahan merupakan ajaran dari Nabi Muhammad Saw. yang harus diikuti oleh umat Islam. Dengan pernikahan maka akan memudahkan jalannya rezeki dari Allah Swt. dan yang terpenting akan memberikan ketenangan. Pada pembelajaran hari ini difokuskan tentang pengertian, tujuan dan hukum dari adanya pernikahan.     1.       Pengertian Nikah Secara bahasa nikah adalah mengumpulkan, menggabungkan atau menjodohkan. Secara istilah nikah dapat diartikan sebagai perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri atau akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan yang bukan mahramnya. Pengertian nikah dapat dilihat dari firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an berikut ini: وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٢١ Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,

Materi Kelas IX Tentang Perbedaan Takdir Mubram dan Takdir Muallaq

Image
  Pernahkah terlintas dalam pikiran bahwa kalian akan terlahir sebagai orang Indonesia, memiliki kulit warna putih atau sawo matang dengan pendapatan orang tua berkecukupan atau malah pas-pasan. Adanya fakta yang terlahir demikian merupakan bukti adanya bagian dari takdir. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa takdri merupakan kuasa Allah Swt. yang ketentuannya sudah dicatat sejak zaman azali. Pada pembelajaran kali ini, kita akan belajar tentang perbedaan takdir mubram dan takdir muallaq. 1.       Takdir Muallaq Takdir Muallaq dalam pengertiannya merupakan takdir yang bisa dirubah oleh usaha yang dilakukan oleh manusia. Adapun contoh dari takdir Muallaq adalah kekayaan, kepandaian dan kesehatan. Seseorang yang asalnya bodoh tidak tahu apa-apa, jika berusaha dengan sungguh-sungguh maka akan menjadi pandai, begitupula orang yang selalu giat bekerja mencari penghasilan, menabung maka nantinya akan mengantarkannya menjadi orang yang kaya dan sejahtera. Adapun dalil yan

Materi PAI Kelas VII tentang Hukum Bacaan Gunnah Dalam Q.S. al-Anbiya’/21: 30 dan Q.S. al-A’raf/7: 54

Image
  Dalam belajar Al-Qur’an, diperlukan tata cara dalam mengetahui setiap bacaan Al-Qur’an untuk memudahkan dalam membaca dan mengetahui makna yang terkandung di dalmnya. Untuk itu, umat Islam diharapkan untuk mempelajari tentang ilmu tajwid. Dalam pengertiannya ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara dalam membaca Al-Qur’an. Pada pembelajaran kali ini, kita belajar bersama tentang hukum bacaan gunnah dalam ilmu tajwid. Hukum bacaan gunnah adalah apabila terdapat huruf nun bertasydid atau mim bertasydid maka dibaca gunnah (dengung) yang sempurna. Cara membacanya adalah dibaca dengung dengan panjang 2 (dua) harakat. Setiap membaca nun atau mim yang bertasydid. Cara membacanya dengan mendengungkan nun atau mim bertasydid itu. Contohnya dalam Q.S. al-Anbiya’/21:30 dan Q.S. al-A’raf/7: 54 berikut ini: 1.       Lafadz اْ أَنَّ dalam surat al-Anbiya’/21:30 di bawah ini: أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ كَانَتَا رَتۡقٗا فَفَتَقۡنَ

Materi PAI Kelas X tentang Sejarah masuknya Islam di Indonesia

Image
  Sejak kedatangannya di Indonesia, Islam telah banyak mewarnai aspek kehidupan masyarakat, baik secara ideologi, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan politik. Hal inilah yang menjadi dasar dari berkembangnya Islam di bumi nusantara. Perkembangan ini pula tidak terlepas dari kontribusi para ulama yang datangnya dari berbagai negeri, seperti Arab, Persia, Irak, Gujarat, Benggala, Sri Langka dan negeri yang lainnya. Perdagangan merupakan salah satu sarana yang menjadi cara paling efektif dalam berdakwah kepada masyarakat, bahkan penguasa memberikan fasilitas berupa perkampungan Pakajan dan menjadi kampung yang dikhususkan untuk para pedagang muslim. Dalam mengajak untuk masuk Islam selaras dengan yang diajarkan dalam A-Qur’an berikut ini: ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥ Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan

Materi PAI Kelas VIII Tentang Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Image
  Setiap pergantian zaman selalu ada pemimpin yang menjadi panutan dan kiblat percontohan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat lemah dan selalu membutuhkan arah dan petunjuk menuju kebaikan dan kebahagiaan yang hakiki. Salah satu contoh pemimpin yang selalu dinantikan adalah dengan hadirnya para rasul-rasul Allah Swt. sebagai sosok yang bisa mengarahkan dan selalu dinantikan ajaran-ajarannya. Sehingga menjadi penting kiranya sebagai umat Islam harus bisa meyakini terhadap adanya para rasul tersebut. 1.       Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah Swt. Iman secara bahawa artinya yakin atau percaya, sedangkan secara istilah adalah meyakini dengan hati,   mengucapkan dengan lisan, dan mengerjakan dengan perbuatan. Sedangkan iman kepada para rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul-rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada umatnya ke jalan yang benar agar selamat di du